Minggu, 14 Februari 2010

HASAN & HUSAIN

Sebelum saya membahas secara panjang lebar tentang kedua cucu Rasulullah ini, saya ingin menyampaikan bahwa pembahasan tentang kedua syuhada ini sebetulnya ada dua poin yang cukup besar yang perlu kita diskusikan bersama. yang pertama tentang penyerahan kekhalifaan dari Hasan bin Ali kepada Muawiyah radiyallahu taala anhum, dan yang kedua tentang kematian Hasan bin Ali radiyallahu taala anhuma di karbala. dan di makalah saya sengaja saya tidak mencantumkan syubhat syubhat di seputar ke khalifaan siapakah yang lebih berhak setelah Rasulullah saw karena sepengetahuan penulis syubhat yang di lontarkan oleh orang orang utamanya kaum Arrafidah, telah di bahas oleh teman teman pada pertemuan yang lalu yaitu di sekitar pengangkatan ke khalifaan dan disini penulis lebih menitik beratkan di seputar penyerahan kekhalifaan pada muawiyah dan kemaatian husain yang selama ini masih pudar . Dan saya memomohon moga moga amal usahaku ini menjadi penambah amalanku nanti di hari kiamat. Insya allah amin

Pembahasan Pertama
Khalifah Hasan bin Ali Radiallahu Taala Anhu

A. Pendahuluan
Beliau adalah Abu Muhammad Hasan bin Ali bin Abdul MuthAlib bin Hasyim bin abdul Manaf Al hasyimiy Al quraysiy, Al madani Assyahid . beliau adalah cucu dari Rasulullah Saw dan beliau juga sayyid bagi para syabab disyurga dan dia merupakan keturunan dari rahim yang suci dari putri junjungan alam Fatimah Azzahra', dan ayah dari Amirulmu'minin Ali bin abi Thallib radhiyallahu taala anhu dan cucu laki laki dari ummul mu'minin Khadijah dan salah satu dari lima Al khulafa' arrasyidin
Beliau di lahirkan pada bulan Ramadhan tahun ketiga hijriyah, dalam riwayat yang lain beliau dilahirkan pada bulan sya'ban, dalam riwayat yang lain pada bulan setelahnya. Berkata imam Laits bin Saad : Fatimah binti Rasulullah bersAlin pada bulan rhamadan tahun ketiga hijriyah dan Husain dilahirkan pada bulan sya'ban tahun ke empat hijriyah , Al barqi Ahmad bin Abdullah bin Abdul Rahim mengatakan bahwa Hasan radhiyallahu taala anhu dilahirkan pada pertengahan bulan ramadhan tahun ketiga hijriyah senada juga dikatakan oleh Ibnu Said dalam Thabakatnya masih banyak lagi riwayat yang lain menjelaskan tentang kelahiran beliau. tapi riwayat yang benar adalah bahwa imam Hasan radiyyallahu taala anhu di lahirkan pada bulan Ramadhan pada tahun ketiga di bulan Ramadhan dan inilah pandapat yang di pilih oleh Dr Asshalaby

Mengapa disebut dengan Hasan ?
Dikeluarkan oleh Ibnu Sa'di dari Imran bin Sulaiman dia berkata : Hasan dan Husain dua nama dari nama ahli surga, dan bangsa Arab Jahiliyah tak pernah memakai nama tersebut . Berkata abu Ahmad Alaskary: nama tersebut tak pernah di kenal di masa jahiliyyah .Berkata al Mufaddhal Allah Swt menyembunyikan nama Hasan dan Husain sampai nabi saw menamakan cucunya dengan nama tersebut .
Pada awalnya imam Ali Radiyallahu Taala Anhu tidak menamai anaknya dengan nama Hasan begitu pula Husain tetapi rasul sendirilah yang langsung memberikan nama tersebut, ini sebagaimana di riwayatkan oleh imam ahmad rahimahullaah dalam musnadnya dari imam Ali radiyallahu anhu dia berkata: Tatkala Hasan lahir maka aku menamainya dengan hamzah, dan tatkala Husain di lahirkan maka dinamai dengan nama pamannya ja'far. Kemudian beliau berkata : Rasulullah memanggilku dan bersabda kepadaku ” aku memerintahkan untuk mengganti nama kedunya" maka aku berkata allah dan rasulnya lebih mengetahui
senada dengan riwayat Imam Tabrani dan jalan Abdullah bin Aqil dari Muhammad bin Ali dari Ali radiyallahu anhu bahwa beliau menamai anak sulungnya dengan Hamzah, dan menamai Husain dengan ja'far dengan nama pamannya, lalu rasullulah menamai keduanya dengan Hasan dan Husain
Dalam riwayat lain Imam Ahmad didalam musnadnya dan Imam Bukhari dalam kitabnya ( adabul mufrad ) dan selainnya dari jalan Hani bin Hani dari Ali radiyalahu anhu beliau berkata tatkala Hasan lahir maka aku menamainya dengan Hurban dan Rasulullah datang dan berkata" berikan kepadaku anakku, dengan apa kau menamainya? Maka aku berkata Hurban, nabi berkata" tidak namanya adalah Hasan". Tatkala Husain lahir maka akupun menamainya dengan Hurban dan Rasulullah datang dan berkata" berikan kepadaku anakku, dengan apa kau menamainya?" Maka aku berkata Hurban, nabi berkata tidak namanya adalah Husain.
Tatkala lahir yang ketiga maka akupun menamainya dengan Hurban dan Rasulullah datang dan berkata" berikan kepadaku anakku, dengan apa kau menamainya?" Maka aku berkata Hurban, nabi berkata tidak namanya adalah Muhsin kemudian beliau berkata : "aku menamai mereka dengan nama anak harun , Syabbar,Syabiyr,Musyabbir.

B. Keutamaan Hasan bin Ali Radiyalahu Taala Anhu
Dikatakan oleh Dr Ila' Al bakar dalam bukunya Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah Fi Shahabati Wa Ahlul Bait : bahwa kedudukan Hasan bin Ali Radiyallahu anhuma termulia dari kalangan ahlu bait,dan posisi beliau di kalangan ahli sunnah adalah sebagai penolong dan seluruh penghormatan dan kecintaan ada pada diri beliau, dan beliau merupakan khalifah yang kelima setelah abu Bakar, Umar, utsman, Ali radiyallahu ta'ala a'nhum, yang telah menyelamatkan dan mentranfusikan darah kaum muslimin hingga perang dan fitnah pun meredah yang akhirnya beliau rela melepaskan kekhalifaannya dan memberikan kepada Muawiyah radiyallahu taala anhu. sungguh benar apa yang di sabdakan oleh Rasulullah dan diramalkannya bahwa Hasan Radiallahu Taala Anhu akan menjadi penyatu dari dua kelompok kaum muslimin. Sebagai mana sabda beliau yang di riwayatkan oleh imam Bukhari rahimahulah dari abu Bakar radiyallahu ta'ala anhu beliau berkata aku mendengar Rasulullah saw tatkala beliau berada diatas mimbar dan Hasan berada disampingnya, kemudian beliau melihat ke manusia sekali dan ke Hasan sekali kemudian beliau bersabda " sesungguhnya anakku ini merupakan sayyid, dan semoga allah( menjadikan dia) pengishlah antara dua kelompok dari kalangan muslimin.
Dan dikeluarkan oleh abu nu'aim di dalam bukunya ( al hilya) dari abu Bakar radiyallahu anhu beliau berkata bahwa Rasulullah pada suatu hari shalat bersama kami lalu Hasan datang dan dia dalam keadaan sujud, dan pada waktu itu Hasan masih kecil kemudian duduk dipundak beliau dan diatas lehernya kemudian beliau mengangkatnya dengan angkatan yang sangat lembut, tatkala shalat telah selesai sahabat lalu berkata kepada beliau, wahai Rasulullah engkau melakukan suatu perbuatan yang tak pernah engkau lakukan terhadap seorangpun, lalu nabipun berkata
)ان هذا ريحناتي و ان هذا ابني سيد وحسبي ان يصلح الله تعالىبه بين فئتين من المسلمين)
Dalam riwayat lain dikeluarkan oleh Bukhari dari ibnu Umar radiyallahu anhuma beliau berkata nabi saw bersabda :
هما ريحناتاي من الدنيا
Maksudnya Hasan dan Husain
Dan dikeluarkan oleh Atturmudzi dan Hakim dari Said Al Khudri Radiyallahu Anhu dia berkata Rasulullah saw bersabda, "Hasan dan Husain adalah pemimpin para syabab ahli surga"
Dan karena dia adalah termasuk dari daging beliau maka mencintainya sama halnya mencintai Rasulullah, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Assyaikhani dari Al Barra' Radiyalahu Anhu dia berkata : aku melihat Rasulullah saw dan Hasan berada di pundaknya kemudian Rasulullah berkata : ya allah sungguh aku sangat mencintainya maka cintailah dia"
Dan di keluarkan oleh Atturmudzi dari Anas bin malik radiyallahu anhu dia berkata Rasulullah pernah ditanya siapakah ahlul bait yang sangat dia cintai beliau berkata Hasan dan Husain
Dan diantara keutamaan beliau juga adalah keduanya mirip dengan Rasulullah maka tak heran banyak para sahabat yang apabila melihat Hasan maka dia teringat akan Rasulullah contohnya sahabat abu Bakar tatkala melihat Hasan dia mengatakan bahwa dia lebih mirip dengan Rasulullah daripada ayahnya Ali bin abi thalib dan Ali pun tertawa. Diriwayatkan dari Hani bin Hani dari Ali bin abi thalib beliau berkata bahwa Hasan bin Ali menyerupai Rasulullah dari antara dada sampai kekepala dan Husain menyerupai Rasulullah dari antara dada sampai kebawah. Akan tetapi hadits ini sanadnya dhaif tapi dari jalur lain yang di riwayatkan oleh ibnu asakir dalam tarikhnya dari jalan hani bin hani dari Ali bin abi thalib dengan hadits yang sama dan juga di riwayatkan oleh Atturmudzi beliau mengatakan haditsnya Hasan shahih gharib . dan didalam Tarikh hulafa' imam Suyuti menyebutkan bahwa telah di riwayatkan dari Bukhari dari anas bin malik radiallahu anhu dia berkata " bahwa tak ada satupun yang menyerupai Rasulullah kecuali Hasan bin Ali dan masih banyak lagi hadits yang tak terhitung jumlahnya yang menyebutkan kemuliyaan cucu Rasulullah ini.
Oleh karena itu di dalam buku Alu Bait Ahfadi Nabi menyebutkan beberapa keistimewaan yang di miliki oleh Hasan bin Ali dan kami akan menyebutklan secara ringkas disini yang pertama bahwa beliau adalah dari ahlul bait Rasulullah dan keduanya di cintai oleh allah dan rasulnya dan diapun mencintai allah dan rasulnya . kedua bahwa keduanya adalah penduduk syurga dan diharamkan atasnya neraka. Ketiga nabi saw memuliakan keduanya ke empat keduanya adalah cucu Rasulullah.

Kekhalifaan Hasan bin Ali Radiyallahu taala anhuma
Para muarrikhin telah sepakat bahwa pengangkatan Hasan bin Ali bin Abi thAlib radiyallahu taala anhuma setelah imam Ali Radiyallahu Taala Anhu di tikam oleh Abdurrahman ibnu muljam Al muradiy. tatkala jenazah beliau di shalatkan dan di kebumikan di daerah Dar al imarah di Kufah sebagai mana pendapat yang shahih lalu tiba tiba datanglah Qweis bin Saad bin Ubadah membaiat beliau lalu qweis berkata ulurkan tanganmu aku akan membaiatmu dengan al quran dan sunnah nabinya. Pada waktu itu Hasan terdiam, lalu manusiapun ikut membaiat beliau ibnu Katsir mengatakan pada hari itu (pembaiatan Hasan) adalah hari wafatnya imam Ali radiyallahu taala anhu, dan dia menginggal pada hari dia ditikam, bertepatan pada hari jumat 17 Ramadhan tahun ke empat puluh, dalam riwayat lain dinyatakan bahwa beliau wafat dua hari setelah penusukan, dalam riwyat lain beliau meninggal pada sepuluh akhir di bulan rhamadhan setelah pembaiatan tersebut imam Hasan bin Ali radiyalahu taala anhu menghadapi situasi yang cukup sulit lebih sulit dibandingkan menahan rasa sakit atas terbunuhnya ayahnya Ali bin abi thalib karena pada masa tersebut api fitnah makin meluas dan tak terbendungkan, dari wilayah Syam misalnya masih menuntut darah ustman Radiyallahu Taala Anhu dan diantara mereka ada juga yang masih belum menerima penganngkatan Hasan radiyallahu anhu, bahkan dalam riwayat disebutkan tatkala imam Ali meninggal dunia mereka langsung membaiat Muawiyah. sebenarnya hebusan api fitnah ini terus begejolak selama orang orang dari kedua golongan tersebut merasa dirinyalah yang paling benar yang saya maksud kedua golongan disini adalah golongan Syiah dan Annashiba begitu pula dengan golongan yang ke tiga yaitu Khawarij sebagi sumber permasalahan yang selalu memanas manasi dan memperkeruh situasi karena melihat situasi tersebut semakin parah dan imam Husain sangat membenci tafarruq antara ummat maka imam Husain radiyallahu anhu mengirim surat kepada Muawiyah radiyallahu anhu untuk mengadakan ishlah secara khusus diantara dua kelompok yang bertikai akan tetapi dengan adanya hal tersebut didalam tubuh kelompok Muawiyah makin menambah lebar perpecahan dan ikhtilaf diantara mereka, maka demi mencari keredhaan allah swt dengan segala kerendahan hati maka imam Husain Radiyallahu Taala Anhu menyerhkan kekhalifaan kepada Muawiyah Radiyallahu Taala Anhu demi salah satu tujuan agar ummat islam pada waktu itu bersatu dan untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah yang tidak di inginkan maka tahun tersebut dikenal dengan tahun jamaah ( a'm jamaah) . Dan apa yang dilakukan oleh imam Hasan tersebut di dalam kacamata ahlusunnah wal jamaah adalah keputusan yang sangat bijak dan merupakan fadhilah sangat tinggi dimiliki oleh seorang pemimpin sebagai mana dikatakan oleh imam ibnu taimiyyah rahimahullah ( sesungguhnya apa yang dilakukan oleh Hasan padawaktu itu menrupakan sebesar besar keutamaan yang dimilikinya dan merupakan akhlak yang sangat terpuji yang telah di beritakan Rasulullah kepadanya, walaupun qital wajib atau boleh pada wktu itu akan tetapi dia tidak membelok dari nabi dengan meninggalkan kewajiban atau sesuatu yang boleh atasnya ) begitu juga dengan ulama' hadits mengatakan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh imam Hasan tersebut tidak keluar dari apa yang telah di ramalkan oleh Rasulullah saw bahwa imam Hasan akan mengishlah dua golongan yang bertikai dian tara kaum muslimin, seperti hadis yang di riwayatkan oleh imam Bukhari dari abu Bakar Astaqafi bahwa Rasulullah saw naik keatas mimbar pada suatu hari dan beliau mendudukkan Hasan bin Ali disampingnya kemudian dia melihat kemanusia sekAli dan ke Hasan sekAli kemudian Rasulullah saw berkata " wahai manusia sesungguhnya anakku ini akan menjadi pengishlah antara dua kelompok yang besar dari kaum muslimin" . Dan ulama' mengatakan bahwa bahwa Hasan radiyallahu anhu termasuk kedalam khulafa' arrasyidin yang di ebutan ol Rasulullah bahwa rululla aw bersbda " kekhlifaan sesudahku tiga puluh tahun kemdian setelahnya adala raja dan sempurnahnya tiga puluh pada waktu kekhAlifaan Hasan radiyallahu anhu dan dia menyerahkan kekhalifaan pada tahun ke empat puluh satu bertepatan dengan tiga puluh tahun setelah nabi meninggal dan kekhAlifaan Hasan selama enam bulan.
Di dalam buku Tarikh Alkhulafa' imam Suyuti menceritakan bahwa setelah wafatnya imam Ali kemudian Hasan pun di baiat oleh ahlu kufah dan masa kekhalifaannya selama enam bulan satu hari. kemudian setelah itu beliau memberikan kekhalifaannya kepada Muawiyah Radiyallahu Taala Anhu ia meminta konsekwensi bahwa penduduk madinah,dan hijaz dan iraq tidak meminta lagi sesuatu yang mereka tuntut pada waktu ayanhnya masih hidup dan menyelesaikan semua utang utangnya. Dan Muawiyah menerima hal tersebut dan akhirnya terishlahlah kaum muslimin pada waktu itu, sungguh benar apa yang dikatakan Rasulullah dan ini merupakan tanda kenabian beliau . dan akhirnya imam Hasan membaiat Muawiyah yang akhirnya disebut dengan A'm jamaah kemudian imam Hasan memerintahkan kepada semua kaum muslimin untuk membaiat Muawiyah kecuali qweis bin saad enggan untuk membaiat Muawiyah kemudian diapun beruzlah dan tidak mentaatinya dan beruzlahlah orang orang yang sependapat dengannya

Meninggalnya imam Hasan radiyallahu taala anhu
Diceritakan oleh imam suyuti bahwa Hasan radiyallahu anhu meninggal di madinah dan meninggalnya karena di racun oleh istrinya ja'dah binti asy'ats bin qweis atas rekayasa Yazid bin Muawiyah untuk meracuninya dia memerintahkan untuk menikahinya kemudian diapun melakukan perbuatan tersebut. Tatkala imam Hasan meninggal maka diapun kembali ke Yazid untuk meminta ganjaran yang telah di janjikannya lalu Yazid pun berkata : kami tidak meridhaimu terhadap Hasan, apakah kami akan meridhaimu terhadap diri kami. Imam Hasan meninggal pada tahun empat puluh sembilan, riwayat lain mengatakan pada hari kamis rabiul awwal tahun ke limapuluh , riwayat lain mengatakan tahun lima puluh , dalam riwayat dikatakan tatkala Hasan mendekati ajalnya datanglah Husain menanyakan siapa orang yang meracuninya dan ingin membunuhnya akan tetapi imam Hasan Radiyallahu Taala Anhu melarangnnya