Rabu, 17 Februari 2010

HASAN & HUSAIN Vol 2

Husain Radiyallahu Taala Anhu

A. Pendahuluan
Husain bin Ali Radiyallahu anhuma adalah salah satu cucu Rasulullah saw yang sangat di cintainya kecintaan beliau sama dengan kecintaannya terhadap kakaknya Hasan, oleh karenannya banyak dari hadits yang datangnya dari nabi saw menjelaskan tentang keutamaan Hasan selalu digandeng dengan keutamaan Husain Radiyallahu Anhuma, sebagai mana yang telah kami sebutkan diatas tentang keutamaan Hasan seperti rasululllah sangat mencintai beliau, di bagian lain Hasan dan Husain adalah sayyid assyabab fil jannah dan masih banyak hadits yang menjelaskan keutamaan beliau. Hasan Radiyallahu Taala Anhu sebagai mana yang di yakini oleh orang syiah merupakan khalifah ke tiga setelah imam Ali radiyallahu anhu, imam Hasan radiyallahu anhu terus setelahnya imam Husain bin Ali radiyallahu anhu. Akan tetapi kita sebagai ahli sunnah meyakini bahwa beliau bukanlah kalifah akan tetapi merupakan sahabat Rasulullah dan juga ahlul baitnya yang wajib kita hormati dan kita sayangi beliau meninggal dalam keadaan terzdalimi kita memohon agar allah memberikan beliau tempat yang tenang amin.

B. Kemuliaan Husain bin Ali radiyallahu taala anhuma
Di riwayatkan Tatkala abdullah bin amru bin a'sh radiyallahu anhu duduk di samping ka'bah bersama sekumpulan orang tiba tiba lewatlah Husain radiyallahu anhu berkata abdullah bin amru " apakah kalian tahu orang yang penduduk bumi sampai kelangit mencintainya sampai hari ini ? mereka berkata " tidak," lalu di a berkata ini ….dan beliau berisyarat kepada Husain radiyallahu anhu, daintara mereka ada dari kalangan a'rabiy yang berkata : celakahlah dia dari penduduk bumi, mereka bertanya " kenapa? Dia berkata : karena tempatnya di langit. Hamid Ahmad Tahir mengomentari riwayat ini dia berkata demikianlah kedudukan Husain di mata ummat pada waktu itu mereka mengumpamakan dia seperti seorang yang tak ada tempat lagi baginya di dunia ini lantaran kemuliaannya radiyallahu taala anhu.
Husain Radiyallahu Taala Anhu di lahirkan di madinah al munawwarah pada seperlima malam di bulan sya'ban tahun keempat hijriyah, Ibnu Asakir meriwayatkan dengan isnadnya sendiri dari jalan Abi Abdullah bin Mandah dia berkata Husain bin Ali bin abi thalib abu abdullah al hasyimiy ibnu rasulillah , dilahirkan pada seperlima malam dibulan sya'ban tahun ke empat hijriyah

C. Qunniyah beliau Radiyallahu Taala Anhu
Diriwayatkan oleh imam Muslim didalam ( al kunny wal asma') dari jalan maki bin abdan dia berkata : aku mendengar Muslim bin hujjaj berkata : Abu abdullah al Husain bin Ali bin abi thalib radiyallahu anhuma – dan dia mempunyai riwayat dari Rasulullah.

D. Wafatnya Husain bin Ali radiyallahu taala anhuma.
Sebelum saya menyebutkan kronologi kejadian yang terjadi di karbala' perlu di ketahui bahwa kaum syiah utamanya Istna' asariah sering mengangkat angkat permasalahan penderitaan ahlul bait di karbala ini bahkan sampai sekarang ini mereka masih merayakan hari karbala' yaitu hari dimana kematian Husain bin Ali radiyallahu anhuma. pada bulan muharram dengan berbagai cara ada yang memukul wajah mereka dan badan mereka dan meratap ratap dan melaknat semua yang terlibat di dalam masaalah karbala' karena ini merupakan salah satu masalah yang cukup besar dalam firqah syiah, akan tetapi sangat di sayangkan di masa sekarang masih banyak dari kalangan kaum muslimin tidak mengetahui kronologi kejadiannya seperti apa?


Awal mula sebelum kejadian Karbala'
Tatkala muawiyyah radiyallahu anhu mendekati ajalnya beliau meminta anaknya untuk menggantikan posisinya sebagai khalifah, pada awalnya wasiat muawiyyah ini tidak di dengarkan langsung oleh Yazid akan tetapi Muawiyah radiyallahu anhu menitip wasiat ini kepada utusan agar Ubaidah bin ziyad membaiat anaknya Yazid bin Muawiyah.
Selain wasiat untuk menggantikannya sebagai raja ada hal terpenting di dalam wasiatnya tersebut diantaranya adalah Muawiyah berkata " bahwa sungguh tak menakutkan bagiku tentang urusan ini kecuali empat orang dari quraisy : yang pertama Husain bin Ali, yang kedua abdullah bin Umar, yang ketiga abdullah bin zubair yang keempat abdurrahman bin abi bakar
Kemudian beliau mengatakan tatkala sakit Muawiyah sudah semakin parah pada waktu itu Yazid lagi tidak berada di sampingnya, kemudian dia memanggil Addahak bin qeiys al fahri dan muslim bin aqbah almari'iy, lalu ia berwasiat kepada keduanya, dia berkata " sampaikan kepada Yazid wasiatku ini : lihatlah ahlu hijaz mereka telah hancur, maka muliakanlah orang yang datang kepadamu dari mereka, dan saling berjanjilah kepada yang tidak ada …………dan seterusnya! Setelah ia menyampaikan wasiatnya iapun meninggal di tahun itu.

Baiat Yazid bin Muawiyah
Sebagai mana telah kami sebutkan diatas bahwa Yazid bin Muawiyah tidak melihat ayahnya sakit parah dan meninggal, tatkala ia mendengar berita ayahnya telah meninggal diapun datang dan kedatangannyapun terlambat karena Muawiyah telah di kuburkan. Setelah penguburan iapun di baiat sebagimana wasiat ayahnya dan umur Yazid pada waktu itu sebulan tiga puluh dua tahun, maka dia pun melantik Ubaidillah bin Ziyad di Bashrah, Nu'man ibnu basyir di Kufah, Amru bin said bin ash di Mekkah, Al walid bin abi sofyan di Madinah, akan tetapi Yazid bin Muawiyah masih belum tenang selama keempat orang yang di sebutkan oleh ayahnya tersebut membaiatnya, maka pada waktu itu Yazid mengirim surat ke wAlid bin Atabah, diantara isi suratnya itu : " ammaba'du, maka ambillah hai walid baiat dari Husain bin Ali dan abdullah bin Umar dan abdullah bin zubair. Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Yazid memerintahkan walid mengambil baiat ke Husain dengan lemah lembut, lalu tiba tiba datanglah marwan bin hakam dan berkata kepada walid : utuslah kepada mereka dan serulah ia untuk berbaiat, kalau tidak maka tebaslah lehernya. Walid pun berkata : subhanallah aku membunuh Husain bin Ali? Dan abdullah bin Zubair maka berkata marwan : dia… seperti apa yang kukatakan kepadamu.
Syaikh Irfan di dalam bukunya menyebutkan bahwa Yazid mengirim walid ke marwan, dan berkonsultasi kepadanya , walid pun berkata : bagai mana pendapatmu sekarang apa yang akan aku perbuat? Dia berkata : dalam pandanganku utuslah sekarang kepada mereka utusan untuk menyeru kepada mereka agar berbaiat , apabila mereka melakukannya( berbaiat) maka terimahlah dia dan apabila mereka menolak maka tebaslah lehernya sebelum mereka mendengar kematian Muawiyah, apabila mereka telah mengetahuinya maka mereka akan memasang strategi dan menentang Yazid kemudian memploklamirkan kekhalifaan, kecuali abdullah bin Umar maka janganlah engkau membunuhnya karena dia tidak berambisi untuk menjadi khalifah. . lalu walid pun memerintahkan abdullah bin amru bin utsman untuk memanggil Husain dan ibnu zubair untuk menghadap ke amir, sebelum mereka pergi ke walid abdullah bin zubair radiyallahu anhu bertanya kepada Husain Radiyallahu Taala Anhu mengapa mereka di panggil. Hasan pun menjawab : aku menyangka kesewena wenangan telah hancur, dan kita di utus untuk berbaiat sebelum khabar tersiar dan tersebar. Ibnu zubair berkata apa yang akan engkau lakukan, beliau berkata datangkanlah ahlu baitku sekarang dan aku akan datang bersama mereka, berkata zubair : yang aku takutkan adalah apabila engkau masuk kepada mereka. akan tetapi Husain pun tetap berkeras untuk mendatangkan ahlul baitnya karena dengan itu hatinya menjadi lebih tenang
Husain pun berangkat bersama ahlul baitnya lalu berkata kepada mereka : apabila aku memanggilmu atau suraku meninggi maka masuklah ke dalam, tapi apabila engkau tidak mendengarkan aba aba maka janganlah engkau bergerak, Hasan masuk kedalam ruangan walid dan memberi salam kemudian duduk , dan walid membacakan tulisan, dan mengumumkan kematian Muawiyah, dan memerintahkan untuk berbaiat kepada Yazid bin Muawiyah, Husainpun berkata :

ان لله وان اليه راجعون
Semoga allah merahmati Muawiyah dan memberikan kepadamu pahala yang agung. Dan adapun pemabaitan maka aku tak akan berbaiat secara sembunyi sembunyi, dan aku melihat engkau tidak akan menerima apabila aku berbaiat secara sembunyi sembunyi sampai aku memperlihatkan baiatku kepada orang banyak. Walid berkata tentu.
pada waktu itu sebenarnya ada beberapa calon yang bisa menjadi khilafah.
Yang pertama : Husain bin Ali dan ahlu baitnya.
Yang ke dua : bani umayyah dari furu' sofyan mereka itu diantaranya Muawiyah dan anak anaknya
Yang ke tiga bani umayyah dari furu' marwan
Yang ke empat abdullah bin zubair.
Akan tetapi dari kalangan bani umayyah ambisi kekhalifaannya lebih tinggi maka ia bersegera menyuruh berbaiat orang orang yang mengancam kedudukannya tersebut.

Syahidnya Husain Radiyallahu Taala Anhu .
Setelah pengangkatan Yazid bin Muawiyah. Husain beserta keluarganya pindah ke mekkah, setelah menetap berapa lama disana ( sekitar empat bulan ) , kemudian datanglah sebuah surat dari kufah yang mengatasnamakan dirinya sebagai pembela ahlul bait meminta agar Husain radiyallahu anhu menginggalkan mekkah dan berhijrah ke kufah dan menjadi pemimpin mereka di sana, dan poin penting yang dapat dipetik dari surat tersebut bahwa warga kufah menunggu kedatangan Husain radiyallahu anhu dan meminta beliau menjadi imam mereka. Akhirnya Husain radiyallahu anhu berangkat ke kufah bersama keluarganya pada tahun enam puluh hijriyah , sebenarnya keberangkatan beliau ke kufah tidak mendapat respon yang baik dari sahabat sahabat nabi banyak diantara mereka yang melarang untuk berangkat kesana di karenakan penduduk kufah telah menghianati imam Ali radiyallahu anhu dan mereka takut hal ini terjadi pada diri Husain radiyallahu anhu, di ceritakan bahwa muhammad bin Ali bin abdul muthalib yang lebih dikenal dengan muhammad bin hanafiyyah berkata kepada saudaranya Husain " wahai saudaraku engkau telah mengetahui bahwa penduduk kufah telah berhianat kepada ayahmu dan juga saudaramu, dan aku takut kejadian ini menimpamu sebagaimana pendahulumu. pada tahun Enampuluh satu di bulan Muharram Husain radiyallahu anhu sampai ke tanah karbala' , tatkala beliau sampai disana Husain bertanya apa nama daerah ini, maka di katakan kepada beliau bahwa daerah ini adalah daerah karbala', lalu diapun berkata
اللهم انى اعوذ بك من الكرب والبلاء
Hasan Radiyallahu Anhu tidak tahu kalau daerah yang di datanginya itu akan menjadi saksi akhir hidupnya beserta keluarganya, telah menjadi mutawatir di kalangan muarrikhin syiah maupun sunni bahwa daerah karbala' adalah tempat Hasan radiyallahuanhu menghembuskan nafasnya yang terakhir di sebabkan penghianatan yang dilakukan oleh pengikutnya sendiri. berkata Abdullah bin abdurrahman bahwa sesungguhnya pengikut Husain radiyallahu anhu merekalah yang menyeru untuk menolongnya dan mereka pulalah yang membunuhnya berkata Kadzim al ihsaiy annajafi bahwa tentara Kufah yang keluar memerangi Husain bin Ali sekitar tiga ratus ribu pasukan, semuanya dari penduduk Kufah bukan dari penduduk syam, bukan pula dari hijaz, bukan india,bukan pakistan, bukan sudan, bukan mesir, bukan afrika, akan tetapi semuanya dari penduduk kufah berkata syaikh syiah Baqiy Syarif Al qursy " penduduk kufah telah melupakan surat yang mereka kirimkan kepada imam ( Husain radiyallahu anhu) dan baiat mereka ke padanya
Diceritakan bahwa sebelum assyahid Husain bin Ali radiyallahu anhuma di bunuh secara dzalim , para keluarga dan pengikut beliau telah dibantai terlebih dahulu. Dan yang tersisa pada waktu itu hanyalah Husain radiyallahu anhu mereka membiarkan Husain radiyallahu anhu tersiksa dan kehausan, karena hausnya tak tertahankan lagi iapun radiyallahu anhu maju untuk minum , tatkala Hushain bin tamim melihat hal tersebut iapun langsung mengambil panahnya dan memanah beliau dan tertancap pas dimulut Husain radiyallahu anhu, pada waktu itu mengalirlah darah dari mulut beliau dan bersumburan kelangit, lalu ia mendekatinya dan berjalan dengan sombongnya ia pun berkata : apa yang kau tunggu dari orang ini??!, bunuhlah ia . maka Zarah bin Syarik menghantamkan pedangnya di pundak Hasan, dan yang lainnys menghantam bahunya, kemudian Sanan bin Anas mengambil Husain lalu munusuknya dengan tombak kemudian Husain pun tersungkur jatuh kemudian diapun menggorok kepala Husain radiyallahu anhu dan kemudian ia menyerahkannya ke khuwaili bin Yazid al ashbahi